Skip to content Skip to footer

Mengenal 7 Jemaat Mula-mula dan Sejarahnya (bag. 2 dari 2)

7 Jemaat Mula-Mula (bagian 2 dari 2)

Kemarin kita sudah membahas 4 dari 7 Jemaat mula-mula. Di kota Efesus, Smirna, Pergamus dan Tiatira kita melihat banyak peninggalan sejarah yang menjadi bukti kuat bahwa kota kuno tersebut ada. Pada kali kini kita akan membahas dan melihat 3 kota berikutnya.

Baca lainnya: Mengenal 7 Jemaat Mula-mula dan Sejarahnya (bag. 1 dari 2)

Sardis – Jemaat Mula-Mula yang Damai dan Berkecukupan.

Jemaat Sardis terletak di kota Sardis di wilayah Lydia, sekarang dikenal sebagai Sart di Turki. Sardis adalah kota yang penting pada masa itu yang menjadi pusat kegiatan perdagangan wol dan emas. Kota ini terkenal dengan kekuatan mileternya pada masa itu, mereka memiliki keunggulan geografis dan benteng yang kokoh. Membuat kota ini sangat aman. Sehingga kota ini dapat berkembang pesat dan masyarakatnya hidup dalam kedamaian dan kemewahan.

Jemaat Sardis pun hidup dalam kedamaian dan kecukupan. Juga, tidak ada hal-hal yang mengancam keyakinan mereka kepada Kristus. Namun, Yesus Kristus dalam kitab Wahyu memberi kritik dalam surat kepada Jemaat Sardis. Kristus mengkritik keras jemaat ini karena memiliki reputasi sebagai jemaat yang hidup, tetapi sebenarnya jemaat ini mati secara rohani. Pekerjaan mereka tidak ada yang sempurna. Diwarnai dosa. Yesus menyuruh mereka bertobat. Jemaat Sardis harus bangkit dari tidurnya. Melakukan perbuatan benar yang telah mereka dengar dan terima.

“Karena itu ingatlah, betapa engkau telah menerima dan mendengar, peliharalah itu dan bertobatlah! Jika engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang bagimu seperti seorang pencuri, dan engkau tidak akan tahu pada saat mana Aku akan datang kepadamu.” (Wahyu 3:3)

Reruntuhan Kuil Artemis, Sardis, kota 7 jemaat mula-mula
Reruntuhan Kuil Artemis, Sardis – pixbay.com

Peninggalan sejarah Kota Sardis Kuno yang masih dapat dilihat saat ini adalah kuil Artemis, yang terletak di tepi sungai di dekat kota Sart. Kuil ini dibangun pada abad ke-4 SM dan merupakan salah satu kuil tertua dan terbesar yang didedikasikan untuk dewi Artemis di Asia Kecil. Kemudian ada, Sardis Gymnasium.

Gimnasium Sardis
Gimnasium Sardis, Turki – di kota 7 Jemaat Mula-Mula

Sardis Gymnasium adalah sebuah kompleks mandi Romawi yang bersejarah yang terletak ditepatnya di bagian barat daya kota. Lebih spesifiknya, berada di sebelah barat laut dari akropolis kota Sardis, Turki. Kompleks ini mencakup pemandian bergaya Imperial yang dilengkapi dengan ruangan simetris, kolam air panas dan dingin, serta halaman terbuka untuk latihan dan upacara. Marble Court yang bertiang dua lantai juga menjadi bagian penting dari kompleks ini yang didedikasikan untuk keluarga kekaisaran Romawi.

Dibangun pada akhir abad ke-2 atau awal abad ke-3 Masehi, kompleks ini mengalami perbaikan dan modifikasi selama beberapa abad berikutnya, dan kemudian runtuh pada abad ke-7. Namun, kompleks ini direstorasi pada tahun 1960-an dan 1970-an untuk mengungkapkan keindahan dan kebesaran arsitektur Romawi.

Sebagai bagian dari warisan budaya Romawi, Sardis Gymnasium memiliki peran penting dalam memahami sejarah dan tradisi mandi Romawi yang penting bagi sosial masyarakat Romawi. Kini, Sardis Gymnasium menjadi destinasi wisata populer bagi para pengunjung yang ingin melihat peninggalan sejarah Romawi yang indah dan penting.

Filadelfia – Walau Kecil Keuatannya, tetapi Tetap Taat.

Jemaat Filadelfia terletak di kota Filadelfia di wilayah Lydia, sekarang dikenal sebagai Alaşehir di Turki. Filadelfia adalah kota kecil didirikan pada tahun 189 SM oleh Raja Eumenes II dari Pergamum (197-160 SM). Kota ini terletak di Lembah Kogamis dan dikelilingi oleh pegunungan. Dengan letak dibawah kaki gunung Tmolus (pada zaman kuno) dan dialiri oleh sungai Hermus (nama kuno) menjadikan derahnya subur. Arti nama kota ini sendiri berasal dari kata “Philadelphus”, arti harafiahnya “orang yang mengasihi saudara laki-lakinya”. Raja Eumenes memberkan nama itu karena ia sangat mengasihi kaka laki-lakinya Attalus.

Kota ini terkenal dengan produksi anggur yang makmur dan menyembah dewa anggur, Dionisus. Menurut wikipedia, di Turki  kota ini dikenal sebagai penghasil kismis dari anggur Sultana. Walau terlihat makmur dan penghasil komoditi mewah, kota ini tergolong berbahaya dari segi Geografis. Kota ini sering dilanda gempa. Pada 17M gempa dahsyat yang sempat menghancurkan kota ini. Kemudian dibangun kembali dengan bantuan dari Roma dan menjadi kota Neokaisarea.

Dalam Kitab Wahyu, Yesus Kristus memberi surat kepada jemaat Filadelfia dan memuji jemaat ini karena walau memiliki sedikit kekuatan, tetapi telah setia pada Kristus dan tidak menyangkal iman mereka, bahkan dalam waktu penderitaan. Filedelfia termasuk jemaat yang setia yang mematuhi Firman Kristus dan tidak menyangkal Dia, shingga Yesus berjanji untuk melindungi mereka pada masa kesengsaraan yang akan melanda bumi.

3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku. 3:9 Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau. – Wahyu 3:8-9

Peninggalan sejarah Teater kuno di Filadelfia dibangun pada zaman Romawi. Salah satu peninggalan Romawi yang berada di pinggiran utara bukit Toptepe ini dibangun pada abad ke-2 Masehi. Walau berukuran kecil, teater ini dijadikan sebagai tempat pementasan drama, teater, dan musik pada masa lalu. Namun, sekarang, hanya tersisa beberapa ruangan dan bagian struktur dari zaman Romawi ini.

St. Jean Church, Philadelphia
Gereja St. Jean, Filadefia, pixbay.com – Peninggalan dari kota 7 Jemaat Mula-Mula

St. Jean Kilisesi Marker image. Click for full size.

 

Peninggalan sejarah lainnya yang masih dapat dilihat saat ini adalah Philadelphia St Jean Church. Disebut juga The Church of St. John, situs arkeologi ini dibangun sekita abad ke 6, pada zaman Bizantium. Pada saat itu tidak semua penduduk menjadi Kristen, dikarenakan disana masih banyak kuil beserta festivalnya. Karena itu kota ini juga mendapat sebutan Athena kecil.

Laodikia – Jemaat Mula-Mula yang dimurkai Yesus karena Suam-Suam Kuku

Jemaat Laodikia terletak di kota Laodikia di wilayah Frigia, sekarang dikenal sebagai Denizli di Turki. Laodikia adalah kota yang diapit oleh dua lembah sempit sungai Asopus dan Cprus ini semula di sebut Diospolis, Kota Zeus dan kemudian Rhodas dan akhirnya Laodikia. Laodikia memilikarti: Keadilan untuk rakyat. Kota perdagangan yang penting dibagun oleh Antiokhus II (261-246 sM) untuk menghormasi permaisurinya Laodike. Kota kuno itu terkenal dengan pembuatan wool bulu domba.

Ada fakta unik tentang kota ini. Kota ini memiliki sistem perpipaan air yang kompleks. Kota ini tidak ada sumber air bersih yang tetap dan dekat, sehingga sumber air diperoleh dari Hierapolis dan Kolose. Air dari Hieraplois bersuhu sperti sumber air panas yang biasa dipakai untuk pengobatan. Sedangkan dari Kolose adalah air dingin yang berguna untuk menyegarkan badan. Pipa air yang mengaliri air dari ke dua sumber tersebut membentang sangat jauh, sehingga sebelum sampai ke Laodikia, suhu ke dua air yang berbeda sifat tersebut berubah menjadi suam-suam kuku. Air ini menurut penelitian justru menimbulkan penyakit perut.

Kekristenan masuk ke kota ini melalui Epafras (yang juga membawa injil ke Kolose). Dalam Kitab Wahyu, Yesus Kristus memberi surat kepada jemaat Laodikia dan menegur jemaat ini karena bersikap acuh tak acuh terhadap imannya. Jemaat ini suam-suam kuku (Wahyu 3:16). Yesus mengajak jemaat Laodikia untuk kembali kepada imannya dan tidak mengandalkan kekayaan materi.

17. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, 18. maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. ” (Wahyu 3:17-18)

TR Pamukkale Laodicea asv2020-02 img08.jpg
Situs arkeologi Laodicea di Lycus antara Pamukkale dan Denizli, Turki. Foto ini menunjukkan kuil yang berada di samping Teater Utara. – wikipedia.org

Peninggalan sejarah Kota Laodikia yang masih dapat dilihat saat ini adalah situs arkeologi kota kuno Laodikia, yang terletak di sebelah barat daya kota Denizli. Situs ini mengandung banyak bangunan dan struktur dari masa Romawi dan Bizantium, termasuk gereja-gereja kuno, dan teater, yang dibangun dari batu bata dan marmer.

The Church of Laodicea
Reruntuhan Gereja Laodikia – wikipedia.org
Laodicea, Western Theatre, 2021.jpg
Reruntuhan Teater Barat Laodikia, Turki

Simpulan

Keadaan Jemaat maupun tempat dimana Tujuh jemaat mula-mula berada, memiliki keunikan sendiri dan tantangan yang berbeda. Bahkan, dalam mempertahankan iman mereka kepada Kristus. Meskipun keberadaan kota dimana jemaat tersebut berdiri sudah lama berakhir, namun peninggalan sejarah mereka yang masih dapat dilihat saat ini memberikan bukti keberadaan kota tersebut pada masa lalu. Situs arkeologi yang tersebar di wilayah Asia Kecil atau Turki ini, merupakan bukti yang sangat berharga bagi para peneliti dan para pengunjung yang ingin mempelajari sejarah Gereja Kristen.

Setiap pesan yang disampaikan oleh Yesus Kristus melalui kitab Wahyu memiliki makna yang mendalam dan memerlukan refleksi bagi setiap orang yang ingin mempertahankan iman dan mengikuti perintah Kristus. Siapa bertelinga hendaklah ia mendengar (Wahyu 13:9). Amin.

Baca Juga: Mengenal 7 Jemaat Mula-mula dan Sejarahnya (bag. 1 dari 2)

C.B.P.

Sampaikanlah Pendapatmu...
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Leave a comment

Verified by MonsterInsights