Skip to content Skip to footer

Eksplorasi dan Kebersamaan: 5 Game Pemuda dan Remaja Seru

Kalamhidup.com – Pemuda dan remaja adalah kelompok usia yang penuh semangat, dan penuh energi. Salah satu cara terbaik untuk menambah semangat mereka adalah dengan menawarkan permainan yang menyenangkan dan menantang. Dalam artikel ini, kami akan mengulas secara khusus lima game pemuda dan remaja yang dipilih dari buku 100 Training Games, Gary Kroehnert, untuk memenuhi kebutuhan pemuda dan remaja. Setiap game pilihan ini memberikan pengalaman yang mendalam, serta mengajarkan nilai-nilai seperti kerja sama, komunikasi, dan strategi. Mari kita lihat game-game menarik ini yang akan membuat pemuda dan remaja semakin terlibat dan bersemangat!

5 Game Pemuda dan Remaja Pilihan

Pasar Loak - Game Pemuda dan Remaja Seru1. Pasar Loak

Garis besar:

Anggota gereja pemuda atau remaja memilih sebuah benda di atas meja dan menjelaskan mengapa mereka memilih benda tersebut.

 

Tujuan:

Tujuan kegiatan ini adalah untuk membantu anggota gereja pemuda atau remaja saling mengenal satu sama lain.

 

Waktu yang dibutuhkan:

Kegiatan ini memerlukan waktu sekitar 10 menit, ditambah 1-2 menit untuk setiap anggota.

 

Jumlah peserta:

Kegiatan ini direkomendasikan untuk paling banyak 16 orang agar tidak memakan terlalu banyak waktu.

 

Materi yang dibutuhkan:

Untuk melaksanakan kegiatan ini, Anda memerlukan sebuah meja dengan beragam barang yang biasanya dapat ditemukan di pasar loak atau dalam laci/lemari barang-barang rongsokan. Pastikan jumlah barang lebih banyak daripada jumlah peserta. Selain itu, sediakan karton besar atau kain yang lebar untuk menutupi semua barang sebelum kegiatan dimulai.

 

Prosedur:

  1. Letakkan beragam barang di atas meja dan tutupi dengan kain sebelum anggota gereja pemuda atau remaja memasuki ruangan.
  2. Beritahukan kepada mereka bahwa ketika kain penutup dibuka, mereka dapat maju ke depan dan memilih satu benda di atas meja yang menarik minat mereka, dan kemudian menjelaskan alasan pemilihan mereka.
  3. Setelah semua anggota telah memilih benda, mereka diminta untuk memperkenalkan diri mereka dan mengungkapkan mengapa benda tersebut begitu menarik bagi mereka.

 

Poin diskusi:

  1. Apakah ada yang memperhatikan bahwa beberapa barang yang dipilih cocok dengan kepribadian orang yang memilihnya?
  2. Apakah ada yang memperhatikan bahwa sebuah benda tampak lebih sesuai untuk anggota lainnya? Jika iya, mengapa hal tersebut terjadi?

 

Variasi:

Anda juga dapat mencoba variasi dari kegiatan ini. Pilih satu anggota gereja pemuda atau remaja untuk memperkenalkan diri kepada yang lainnya. Selanjutnya, mintalah anggota lainnya untuk memilih benda di atas meja yang menurut mereka sesuai dengan orang yang baru saja memperkenalkan diri. Minta mereka menjelaskan mengapa mereka mengasosiasikan benda tersebut dengan anggota tersebut, dan ulangi proses ini untuk setiap orang dalam kelompok.

 

Mencari Barang

2. Mencari Barang

 

Garis Besar:

Latihan ini bisa digunakan dalam berbagai tahap pelatihan untuk meramaikan suasana dan menguji seberapa cerdas dan kreatif anggota tim dalam mencari benda-benda tertentu.

 

Tujuan:

  1. Meramaikan suasana dan meningkatkan semangat tim.
  2. Mengukur kecerdasan dan kreativitas anggota tim.

 

Waktu yang Dibutuhkan:

Kegiatan ini memakan waktu sekitar 10-15 menit.

 

Jumlah Peserta:

Tidak ada batasan jumlah peserta, tetapi harus ada cukup barang yang bisa dicari oleh semua peserta.

 

Materi yang Dibutuhkan:

  1. Daftar tertulis barang-barang yang harus dicari oleh setiap kelompok.
  2. Sebuah hadiah (misalnya, sebungkus permen) untuk tim pemenang.

 

Prosedur:

  1. Bagilah peserta menjadi tim yang terdiri dari 5-7 orang.
  2. Beritahukan kepada mereka bahwa semua anggota tim harus aktif dalam latihan ini, dan bahwa hadiah akan diberikan kepada tim pemenang.
  3. Berikan daftar pencarian kepada setiap tim dan jelaskan bahwa mereka harus menggunakan usaha dan kecerdasan mereka sendiri untuk mencari semua barang yang tercantum.
  4. Hentikan latihan ketika satu tim telah berhasil mengumpulkan semua barang yang diminta. Selanjutnya, peserta berkumpul kembali untuk pemberian hadiah.

 

Poin Diskusi:

  1. Seberapa cepat atau lambat tim-tim yang lain menyelesaikan tugasnya? Bagaimana perasaan Anda tentang tim yang menang?
  2. Adakah anggota dalam kelompok Anda yang terbukti lebih cerdas atau kreatif daripada yang lain? Mengapa?
  3. Adakah seseorang dalam kelompok Anda yang mengambil inisiatif dan mengambil peran pemimpin? Siapa dan mengapa?

 

Barang-barang yang Disarankan untuk Pencarian Barang:

  1. Sisir wanita.
  2. Klip kertas.
  3. Fotokopi koran hari ini.
  4. Segenggam debu.
  5. Tiket kereta api.
  6. Jumlah pintu masuk ke gedung.
  7. Jumlah orang yang bekerja di lantai ini.
  8. Secangkir kopi dingin.
  9. Petunjuk jalan.
  10. Daftar nama lengkap anggota tim.

 

Catatan: Fasilitator sebaiknya menyesuaikan daftar barang dengan keadaan masing-masing kelompok dan lingkungan. Barang-barang yang lebih sulit ditemukan dapat juga dimasukkan dalam daftar jika waktu memungkinkan.

 

Variasi:

Tentukan batasan waktu dan berikan hadiah kepada tim yang berhasil mengumpulkan paling banyak barang dalam batas waktu yang ditentukan.

 

Pesan Berantai - Game Pemuda Remaja Unggulan

3. Pesan Berantai

 

Garis Besar:

Latihan ini bertujuan untuk mengilustrasikan bagaimana pesan-pesan dapat mengalami distorsi dalam proses komunikasi. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan kesadaran kepada peserta, khususnya pemuda atau remaja gereja, tentang pentingnya ketrampilan komunikasi dan mendengar yang baik.

 

Tujuan:

  1. Menyadarkan peserta, terutama pemuda atau remaja gereja, bahwa pesan yang disampaikan dapat mengalami distorsi dalam perjalanan komunikasi.
  2. Menunjukkan kepada peserta bahwa mereka perlu memperbaiki ketrampilan berkomunikasi dan mendengar.

 

Waktu yang Dibutuhkan:

Kegiatan ini memakan waktu sekitar 5-10 menit.

 

Jumlah Peserta:

Tidak ada batasan jumlah peserta, namun disarankan untuk membagi peserta menjadi subkelompok yang terdiri dari 8-10 orang.

 

Materi yang Dibutuhkan:

  1. Fotokopi “Cerita” untuk masing-masing kelompok.

 

Prosedur:

  1. Jelaskan kepada peserta bahwa cerita dapat mengalami distorsi jika ketrampilan komunikasi dan mendengar tidak digunakan dengan baik.
  2. Bagilah peserta menjadi subkelompok yang terdiri dari 8-10 orang. Subkelompok ini harus duduk bersebelahan, tetapi terpisah sejauh satu meter.
  3. Orang di baris terdepan masing-masing subkelompok diberikan fotokopi “Cerita” yang harus dibaca secara pribadi.
  4. Setelah beberapa menit membaca cerita, mereka diminta untuk menyampaikan cerita tersebut (secara lisan, namun berbisik agar peserta lain tidak mendengarnya) kepada anggota subkelompok di sebelahnya.
  5. Proses ini diulang oleh seluruh anggota subkelompok, secara bergantian mereka menyampaikan cerita yang baru saja didengar kepada anggota subkelompok berikutnya.
  6. Setelah pesan mencapai anggota subkelompok terakhir, mereka harus memberitahu seluruh peserta versi akhir dari cerita yang telah mereka dengar.

 

Poin Diskusi:

  1. Seberapa mirip versi akhir cerita dengan cerita asli?
  2. Apakah pesan yang disampaikan oleh kegiatan ini relevan dengan pengalaman sehari-hari pemuda atau remaja dalam gereja?

 

Variasi:

  1. Anda dapat memberikan cerita yang berbeda kepada masing-masing subkelompok. Setelah masing-masing anggota subkelompok yang terakhir memberitahukan apa yang mereka dengar, maka anggota pertama segera membacakan versi asli cerita.
  2. Anda bisa menggunakan cerita yang sama untuk seluruh peserta, menciptakan rantai komunikasi yang lebih kompleks.
  3. Ajak seorang peserta dari masing-masing subkelompok keluar dari ruang pelatihan dan bacakan cerita kepada mereka untuk disampaikan kepada anggota lainnya.
  4. Buat cerita yang berbeda dan lebih relevan bagi masing-masing peserta pelatihan.
  5. Anda dapat memberikan tingkatan organisasi yang berbeda kepada peserta untuk merepresentasikan pesan (misalnya, dari Pemimpin Pemuda hingga Anggota Remaja). Jika ini dilakukan, setiap peserta dapat menceritakan pesan yang telah mereka terima dari orang terakhir kepada orang pertama.

kenakan jaket

4. KENAKAN JAKET

 

Garis Besar:

Latihan ini bertujuan untuk membantu pemuda atau remaja gereja menyadari bahwa instruksi yang mereka terima mungkin tidak sejelas yang mereka kira. Kegiatan ini juga menekankan pentingnya memecah instruksi menjadi segmen yang lebih kecil untuk tujuan instruksional serta menggambarkan bahwa komunikasi dua arah adalah kunci dalam menyampaikan instruksi yang efektif.

 

Tujuan:

  1. Peserta dapat melihat bahwa instruksi mereka mungkin tidak selalu sejelas yang mereka kira.
  2. Peserta dapat memahami pentingnya memecah instruksi menjadi segmen yang lebih kecil untuk memudahkan pemahaman.
  3. Peserta dapat melihat bahwa komunikasi dua arah penting dalam menyampaikan instruksi yang efektif.

 

Waktu yang Dibutuhkan:

Kegiatan ini memakan waktu sekitar 15-20 menit.

 

Jumlah Peserta:

Tidak ada batasan jumlah peserta, selama setiap peserta dapat melihat demonstrasi.

 

Materi yang Dibutuhkan:

  1. Seorang sukarelawan yang mengenakan jaket atau mantel.

 

Prosedur:

  1. Sebelum latihan dimulai, berikan briefing kepada seseorang yang mengenakan jaket atau mantel untuk membantumu tanpa diketahui oleh peserta lainnya.
  2. Mintalah seorang sukarelawan untuk memberikan instruksi kepada peserta yang berjaket.
  3. Pisahkan kedua peserta ini sehingga mereka tidak dapat saling melihat. Buatlah mereka saling berhadapan.
  4. Katakan kepada sukarelawan untuk memberikan instruksi kepada peserta yang berjaket tentang cara melepaskan dan mengenakan kembali jaket tersebut tanpa memberikan contoh langsung atau menunjukkan secara fisik.
  5. Setelah itu, beri tahu kedua peserta bahwa tidak akan ada komunikasi antara keduanya tentang instruksi tersebut. Mereka boleh memulai sekarang. Peserta yang berjaket harus mengikuti instruksi yang diberikan, tetapi mencari cara sendiri untuk menginterpretasikannya, misalnya dengan menggulung lengan jaket atau memakainya dengan cara yang menurutnya benar.
  6. Setelah instruksi dijalankan, minta mereka berbalik. Kemudian, lanjutkan dengan diskusi yang melibatkan seluruh peserta.
  7. Setelah pembahasan, lakukan latihan kedua dengan mengizinkan komunikasi dua arah. Ini akan memberikan kesempatan kepada peserta yang menerima instruksi untuk mengajukan pertanyaan, dan peserta yang memberikan instruksi dapat menggunakan umpan balik untuk memastikan instruksi dipahami dengan benar.

 

Poin Diskusi:

  1. Apakah instruksi dapat diberikan secara efektif dengan menggunakan komunikasi satu arah?
  2. Jika suatu instruksi tidak dilaksanakan dengan benar, siapa yang bisa dianggap salah?
  3. Bagaimana kita dapat memeriksa apakah instruksi telah diberikan dengan benar atau tidak?

 

Variasi:

  1. Setelah demonstrasi pertama, Anda dapat membentuk beberapa tim dan memberikan instruksi tertulis kepada masing-masing tim. Tim tersebut kemudian dapat mempresentasikan instruksi mereka kepada seluruh peserta.

 

5. Pengamatan Jam Tangan

Garis Besar:

Dalam latihan ini, peserta akan mendapatkan kesempatan untuk menyadari bahwa pengamatan mereka mungkin tidak selatigus yang mereka kira. Tujuan dari kegiatan ini adalah membuat peserta menyadari sejauh mana ketelitian pengamatan mereka dan seberapa banyak asumsi yang mereka buat dalam prosesnya.

 

Tujuan:

  1. Membuat peserta menyadari bahwa mereka mungkin kurang teliti dalam melakukan pengamatan.
  2. Menyadarkan peserta bahwa mereka sering kali membuat asumsi berlebihan dalam pengamatan mereka.

 

Waktu yang Dibutuhkan:

Kegiatan ini memakan waktu sekitar 5 menit.

 

Jumlah Peserta:

Tidak ada batasan jumlah peserta.

 

Materi yang Dibutuhkan:

  1. Jam tangan milik seorang sukarelawan.

 

Prosedur:

  1. Ketika Anda siap untuk memulai latihan, mintalah seorang sukarelawan untuk meminjamkan jam tangannya.
  2. Sembunyikan jam tangan dari pemiliknya dan mintalah sukarelawan tersebut untuk memberikan deskripsi yang seakurat mungkin tentang jam tangannya kepada peserta yang lain.
  3. Setelah deskripsi diberikan, ajukan pertanyaan yang spesifik kepada pemilik jam tangan. Pertanyaan ini bisa mencakup hal-hal seperti apakah permukaan jam tangan memiliki angka, angka Romawi, lambang, atau kosong? Di mana angka-angka tersebut terletak, apakah di dalam atau di luar, atau memiliki bentuk tertentu?
  4. Kemudian, berikan kembali jam tangan kepada pemiliknya dan lanjutkan dengan diskusi tentang latihan ini.
  5. Catatan: Latihan ini akan lebih efektif jika fasilitator mencari sukarelawan yang memiliki jam tangan dengan tali jam.

 

Poin Diskusi:

  1. Bagaimana mungkin seseorang tidak dapat mendeskripsikan sesuatu yang mereka lihat setiap hari, bahkan mungkin puluhan kali?
  2. Bagaimana kita dapat meningkatkan teknik pengamatan kita? Apakah membuat asumsi sebelum melihat dengan cermat selalu bermanfaat atau tidak?

 

Variasi:

  1. Mintalah beberapa orang sukarelawan dengan jam tangannya masing-masing, dan ulangi latihan ini beberapa kali untuk membuktikan poin yang dimaksud. Setiap sukarelawan dapat memberikan deskripsi jam tangannya kepada peserta yang berbeda.

 

Simpulan

Game-game yang telah kami bahas dalam artikel ini adalah cara yang sempurna untuk menghadirkan kegembiraan dan interaksi sosial yang positif dalam kehidupan persekutuan atau kelompok pemuda dan remaja. Dengan fokus pada nilai-nilai seperti kerja sama, komunikasi, dan strategi, game-game ini bukan hanya sarana hiburan, tetapi juga alat pembelajaran yang berharga.

 

Jangan ragu untuk mencoba game-game ini bersama teman-teman atau keluarga Sahabat. Mereka akan tidak hanya menyenangkan, tetapi juga akan memperkuat hubungan Sahabat dan meningkatkan keterampilan sosial Sahabat.

 

 

Direproduksi dari:

100 Training Games, Gary Kroehnert

McGraw-Hill Book Company

Australia, Sidney, Copyright 1991

Sampaikanlah Pendapatmu...
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Leave a comment

Verified by MonsterInsights