Skip to content Skip to footer

KHOTBAH YANG BAGUS DAN BERNAS

KEDUDUKAN KHOTBAH DALAM PERIBADAHAN KRISTEN

Khotbah merupakan salah satu elemen penting dalam  peribadahan Kristen. Karena pentingnya, maka khotbah wajib dan harus selalu ada dalam setiap peribadahan, begitulah pendapat banyak orang. Selain itu, khotbah juga dianggap sebagai inti/pusat dari peribadahan/penyembahan kepada Allah. Dalam buku, Homiletika Ilmu Berkhotbah, Rothlisberger, mengatakan, “Puncak dari ibadah adalah mendengarkan suara Tuhan melalui khotbah yang disampaikan seorang hamba Tuhan dan pengkhotbah sesungguhnya adalah wakil Allah yang berbicara menyampaikan firman Tuhan” (Jakarta, BPK Gunung Mulia: 2012:9).

Khotbah memang menempati kedudukan sentral dalam ibadah Kristen. Itulah sebabnya rangkaian liturgi ibadah terutama pemilihan lagu pujian umumnya diarahkan  untuk menyiapkan hati jemaat menyambut pemberitaan firman Tuhan. Ini artinya “tim ibadah” sedapat mungkin berupaya mengusahakan alur liturgi agar selaras dengan tema khotbah (Darrell W. Robinson, Total Church, Bandung: Lembaga Literatur Baptis: 2004:15). Peran pengkhotbah dalam setiap peribadahan amatlah penting karena dia merupakan “corong Allah” yang memiliki tugas utama yakni  mengingatkan jemaat melalui khotbahnya bahwa Allah hadir di tengah peribadahan dan Ia telah memanggil hamba-Nya untuk menjadi penyambung lidah-Nya melalui khotbahnya yang alkitabiah. Untuk dapat melaksanakan tanggung jawab ini, seorang pengkhotbah dituntut memiliki kualifikasi yang memadai yakni memahami prinsip-prinsip ilmu berkhotbah yang baik dan benar.  Hal ini penting agar khotbahnya benar-benar bernas dan tidak asal-asalan.

PENTINGNYA ILMU BERKHOTBAH

Ilmu berkhotbah dinamakan homiletik, artinya “ilmu yang menerangkan ayat emas atau kepandaian menguraikan suatu hal”. Kata ini berasal dari bahasa Yunani “homilia” yang berarti “perundingan, penguraian, atau khotbah”. Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan ilmu berkhotbah atau pelajaran berbicara di hadapan orang banyak/jemaat (P.H. Pouw, Homiletik: Uraian Singkat Tentang Ilmu Berkhotbah, Bandung: Kalam Hidup, Cet. Ke-18, 2020:3). Untuk dapat berkhotbah dengan baik, seseorang dituntut  menguasai prinsip-prinsip ilmu berkhotbah (homiletik). Hal ini penting agar firman Tuhan tidak dihamburkan dengan sia-sia dan ngawur.

Tuntutan pentingnya penguasaan prinsip-prinsip homiletik harus disadari benar oleh setiap pengkhotbah karena itu menjadi kunci agar pesan firman Tuhan dapat tersampaikan dengan baik. Penguasaan homiletik tentu bukan satu-satunya prinsip yang harus dipahami seorang pengkhotbah. Masih ada sisi lain yang mesti juga dikuasai yakni metode hermeneutik/tafsiran yang ketat terhadap sebuah teks Alkitab. Perpaduan homiletik dan hermeneutik dalam meramu sebuah khotbah membuat khotbah yang disampaikan bisa mencapai maksudnya dan tidak bergeser atau melenceng dari konteks atau makna yang sebenarnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi pengkhotbah yang baik, setiap hamba Tuhan wajib membekali diri dengan ilmu berkhotbah (homiletik) dan ilmu tafsir (hermeneutik) yang baik.

UNSUR-UNSUR DALAM HOMILETIK

Sampaikanlah Pendapatmu...
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Leave a comment

Verified by MonsterInsights